Monday, June 18, 2012

Mimpi Penghuni 4*4

Seorang bapak sepertiku yang berkerja sebagai karyawan kontrak dengan empat orang anak dan satu istri, menjalani hidup di kota besar sangat tidak mudah. Banyak pengorbanan dan perjuangan agar aku dan keluargaku bisa terus bertahan menghadapi segala himpitan apalagi secara ekonomi aku tidak menyandang predikat kebebasan finansial .

Sejak aku memustuskan untuk merantau ke Denpasar dan memperistri wanita yang kupacari selama 3 tahun, hingga ia melahirkan anak-anak untukku, belum pernah Denpasar memberikanku sebuah "kenyamanan".

Dua puluh tahun aku tinggal di kota ini, tidak banyak yang berubah dengan kehidupanku, kecuali keberadaan istri dan empat orang buah hatiku. Kamar 4 x 4 dengan harga sewa yang terus naik tiap tahunnya tetap menjadi naungan bagi keluarga kecilku. Dulu kamar ini sangat nyaman dan leluasa untuk bergerak kesana kemari, tak perlu khawatir akan menginjak kaki orang lain, ya! karena dulu aku masih sendiri. Namun kini kamar 4 X 4 telah begitu sesak, hampir setiap hari aku melihat istri dan anak-anakku berbagi tempat tidur atau harus menjadi salah satu peserta antrian kamar mandi dan semua kegiatan kami lakukan dalam petak kamar itu (makan, tidur, belajar, nonton tv, bermain).

Melihat kenyataan itu sebagai kepala keluarga hatiku terasa teriris. Memiliki sebuah hunian yang ideal adalah mimpiku yang paling besar dan merupakan rencana masa depan yang terus ingin kugapai. Tidak perlu rumah baru dan besar atau harus terletak ditengah kota atau dekat jalan raya yang penting rumah itu cukup menampung anggota keluargaku.



Terbersit dalam pikiranku untuk mengajukan permohonan kredit KPR, hanya saja aku takut pihak bank tidak meng-ACC pengajuan kreditku dengan alasan aku adalah karyawan kontrak. Rasa iri sesekali juga hinggap dalam hatiku ketika melihat teman-teman kerja yang seangkatan denganku bisa memiliki rumah dengan fasilitas cicilan dan bunga ringan.

Suatu hari aku bertemu teman lama teman sebut saja Pak Bono, dulu ia adalah tetangga kost, hanya sekarang ia sudah memiliki rumah yang ia idamkan. Ia mengundangku untuk berkunjung ke rumah idamannya.
" Wah..., makin sukses saja sekarang, sudah punya rumah lagi"
" Halah, biasa saja. Rumah ini bunyinya dit...., dit..... alias masih kredit"
" Gak pa pa kredit, yang penting sudah ada hunian yang ideal untukmu dan keluargamu. Ngomong-ngomong rumahmu ini kredit lewat mana ? " tanyaku penasaran
" Lewat produk perbankan KPR BCA, rumah ini juga bukan rumah baru "
" Memang bisa kredit KPR rumah second lewat BCA? "
"Apa yang tidak bisa di berikan BCA untuk orang-orang seperti kita, aku buktinya. Ini merupakan salah satu layanan perbankan yang mudah untuk kita"
" Hahahaha..... iya, sudah ada bukti ngapain nanya. Kira-kira syaratnya apa saja?"

Syarat Pengajuan KPR BCA
  1. Pemohon adalah WNI dengan status karyawan tetap, pengusaha atau profesional.
  2. Lama bekerja atau berusaha minimal 2 tahun.
  3. Usia minimum pemohon adalah 21 tahun atau sudah menikah, dan usia maksimum pemohon adalah 55 tahun untuk karyawan dan 60 tahun untuk pengusaha atau profesional pada saat kredit berakhir.
  4. Tujuan pembelian rumah adalah untuk dihuni sendiri (tidak disewakan/investasi).
  5. Angsuran (pokok + bunga) dari seluruh jumlah hutang yang ada(di BCA + bank lain) + permohonan baru, maksimal 1/3 kali dari gaji kotor pemohon/joint income suami-istri.
  6. Pemohon wajib menutup asuransi (jiwa dan kebakaran) dengan syarat banker's clause.
  7. Bersedia menandatangani perjanjian kredit dan APHT.
  8. Pembayaran angsuran secara autodebet dari rekening Pemohon yang bersangkutan di BCA.

Persyaratan kelengkapan Dokumen Pemohon ( Karyawan )
  1. Fotocopy KTP Pemohon
  2. Fotocopy KTP Suami/Isteri
  3. Fotocopy Kartu Keluarga
  4. Fotocopy Surat Nikah
  5. Slip Gaji Asli (1 bln terakhir)/Surat Keterangan Penghasilan jika joint income suami dan isteri
  6. Fotocopy R/K atau Tabungan 3 bulan terakhir
  7. Surat Rekomendasi Perusahaan

Persyaratan kelengkapan Dokumen Rumah ( Khusus Rumah Second):
  1. Fotocopy Sertifikat HM/HGB
  2. Fotocopy IMB
  3. Fotocopy Denah Bangunan
  4. Fotocopy Akte Jual Beli
  5. Fotocopy Bukti Pembayaran PBB terakhir
  6. Anggaran Perbaikan Rumah

" Wah...., banyak banget yak pak syaratnya?"
" Healah mas, kalau memang niat dan pingin punya gak terasa banyaknya, apalagi ada solusi perbankan yang menarik begini, hahahaha"

Mimpi hanyalah mimpi yang belum bisa kugapai, meskipun keinginan ada tapi terbentur dengan persyaratan poin satu yaitu karyawan tetap.

Dan Tuhan tidak menutup telinganya, Agustus 2011 aku mendapat SK pengangkatan sebagai karyawan tetap. Dan sangat kebetulan pula dana yang ada dalam rekening BCA, yang aku kumpulkan selama 20 tahun, lebih dari cukup untuk membayar DP.

Oktober 2011, aku merealisasikan mimpiku. Kuberanikan diri mengajukan permohonan kredit KPR untuk rumah second yang berada di kawasan Tabanan kepada BCA. Syukur kepada Allah, tiga minggu, itu waktu tepatnya, aplikasi pengajuan saya di approve oleh pihak bank. Dan pembayaran saya lakukan via online tanpa harus antri berjam-jam di bank. Kenapa harus antri jika ada kemudahan transaksi yang disediakan oleh BCA?

Dan kehidupan kami perlahan mulai membaik, aku dan keluarga kecilku mulai merajut mimpi-mimpi baru. Meskipun rumah kami sekarang tidak berada di tengah kota dan dekat jalan raya seperti waktu kami kost, setidaknya kami telah memiliki hunian yang ideal, tak perlu berbagi kasur atau harus mengantri saat ingin ke kamar mandi.



1 comment:

  1. emang, kalo udah berkeluarga tapi belum punya hunian sendiri gimana gitu rasanya

    ReplyDelete