Trend Media Sosial 2012 di Indonesia : Ketika Media Social Menjadi Kebutuhan Pokok - Siapa yang tak kenal dan gak pakai media sosial tahun 2012 gini..... ibarat nasi, media sosial selalu dikonsumsi setiap hari, hehehe.... maksut aku di gunakan setiap hari. Seperti yang diketahui perut orang Indonesia kalau gak terisi nasi meski sudah makan banyak tetap lapar. Begitu juga dengan media sosial yang sudah sangat populer dikalangan penduduk Indonesia, satu hari gak online, gak up date status atau gak narsis lewat media sosial rasanya ada yang kurang.
Tahun ini, perkembangan atau tren penggunaan media sosial sudah merata tidak terfokus dengan orang-orang tajir saja, atau orang yang punya komputer, tablet dan laptop. Aku bilang merata, soalnya virus media sosial sudah mewabah sampai kampung-kampung, dari tukang becak sampai pejabat. Apalagi sosial media seperti Facebook, Twitter, Myspace, Friendster dan lain-lain bisa diakses via HP. Katanya sih.... kalau jaman sekarang gak punya akun FB atau Twitter beserta teman-temannya gak gaul. Oleh sebab itu kenapa aku bilang media sosial menjadi kebutuhan pokok.
Alkisah Aku dengan keponakanku Diah (12 tahun), di waktu pagi seusai tidur :
"Pagi Di, lagi ngapain?" tanyaku ke Diah yang lagi sibuk pencet tombol HP-nya.
"Biasa tante...., up date status"
What....? napas masih bau, muka berminyak, ramput masih acak adul, udah up-date status. Fuih....ckckck
"Emang status apa yang kamu up date?"
"Status kalau saya sudah kena omel tante gara-gara up date status"
"Biasa tante...., up date status"
What....? napas masih bau, muka berminyak, ramput masih acak adul, udah up-date status. Fuih....ckckck
"Emang status apa yang kamu up date?"
"Status kalau saya sudah kena omel tante gara-gara up date status"
Ya iyalah! aku ngomel-ngomel, pagi-pagi buta, baru buka mata sudah update status. Sebertinya kalau ketemu keponakan seperti Diah 10 orang saja, posisi nasi sebagai makanan pokok jadi tergeser oleh media sosial. Cerita lain tentang keponakan aku, Diah dan keintimannya dengan media sosial, kalau pas lagi mati lampu dan gak punya pulsa, umph..... Diah kayak cacing kepanasan, klegotan sana-sini, bingung sendiri
.: Beberapa jam kemudian...... tiba-tiba.... :.
Berdasarkan info yang aku dapet di Arwuda Indonesia (Social Media Agency) yakni perusahaan yang menjadi bagian dari kelompok usaha CDAGroup dan melayani Strategic Planning, Execution and Maintenance, Monitoring and Reporting untuk perusahaan dan brand yang ingin berhasil menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi dengan konsumen mengatakan, 60% pengguna media sosial Facebook di Indonesia berada dalam usia produktif (termasuk keponakan aku) dan aktifitas Twitter paling banyak digunakan pada hari Minggu. Itu baru statistik pengguna dua media sosial lho......, terus berapa banyak social media yang ada selain Facebook dan Twitter? (buanyak banget).
Kalau dari stastistik persentase perkembangan pengguna media sosial sangat tinggi dan media sosial telah berubah fungsi menjadi kebutuhan pokok, terutama pelaku industri, tentunya kasus ini sangat berbeda dengan kasus keponakan aku. Pelaku industri menganggap media sosial sebagai lahan basah untuk promosi. Namun ketika tren media sosial menyerang pada anak seusia keponakan aku, bisa jadi media sosial bak belati bermata dua.
Trend Media Sosial 2012 di Indonesia juga mendorong anak negeri untuk menciptakan media sosial layaknya Facebook atau twitter, seperti :
Hanya saja keberadaan media sosial made in Indonesia kurang populer dikalangan masyarakat. Padahal sebagai pengguna internet aktif seperti aku, keberadaan media sosial made in Indonesia gak kalah pentingnya dengan media sosial made in luar negeri, dalam hal ini media sosial aku gunakan untuk meng-share artikel, terlebih saat aku sedang ikutan kontes SEO. Meskipun media sosial made in Indonesia yang aku publish di blog ini hanya dua, tapi.... sebenarnya ada banyak sosial media asli Indonesia yang gak kalah beken dengan Facebook dan Twitter seperti, KOMBES dan LintasMe. So... tahun 2012 perkembangan sosial media bak jamur di musim hujan, baik dari segi pengguna maupun aplikasinya.
Kalau dari stastistik persentase perkembangan pengguna media sosial sangat tinggi dan media sosial telah berubah fungsi menjadi kebutuhan pokok, terutama pelaku industri, tentunya kasus ini sangat berbeda dengan kasus keponakan aku. Pelaku industri menganggap media sosial sebagai lahan basah untuk promosi. Namun ketika tren media sosial menyerang pada anak seusia keponakan aku, bisa jadi media sosial bak belati bermata dua.
Trend Media Sosial 2012 di Indonesia juga mendorong anak negeri untuk menciptakan media sosial layaknya Facebook atau twitter, seperti :
- Aku Cinta Sekolah (ACS) | Tempat Reuni Online bersama teman-teman seangkatan.
- SalingSapa | Fiturnya hampir sama seperti Facebook
Hanya saja keberadaan media sosial made in Indonesia kurang populer dikalangan masyarakat. Padahal sebagai pengguna internet aktif seperti aku, keberadaan media sosial made in Indonesia gak kalah pentingnya dengan media sosial made in luar negeri, dalam hal ini media sosial aku gunakan untuk meng-share artikel, terlebih saat aku sedang ikutan kontes SEO. Meskipun media sosial made in Indonesia yang aku publish di blog ini hanya dua, tapi.... sebenarnya ada banyak sosial media asli Indonesia yang gak kalah beken dengan Facebook dan Twitter seperti, KOMBES dan LintasMe. So... tahun 2012 perkembangan sosial media bak jamur di musim hujan, baik dari segi pengguna maupun aplikasinya.
Aku Magdalena Piran atau Femalebox Tobipuken, sebagai penulis artikel ini
semoga sukses... sama berjuang ya...
ReplyDeletehttp://s23-ride.blogspot.com/
sekalian tuker link...