Tuesday, January 6, 2009

Cermin Diri

Jika anak dibesarkan dengan celaan ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan perlakuan baik, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, ia menemukan cinta dalamkehidupan
( Dorothy Notle )

Bukan hanya anak saja yang berhak mendapatkan perlakuan semua itu, tetapi semua yang bernafas dan hidup dalam muka bumi ini. Ada cerita dari seorang saudara jauh, Ia telah berkeluarga selama sepuluh tahun, tetapi belum dikaruniai momongan. Dalam pengakuanya dihadapan sang pendamping, ia mengakui semua kesalahannya yang telah diperbuat selama belum hidup bersama. Dengan amarah besar sang pendamping menanggapi semua itu, tetapi hal itu wajar karena sang pendamping mendengar semua yang bertentangan dengan hati nuraninya. Ia berharap sang pendamping bisa membimbingnya untuk memulai hidup baru, dan memperbaiki semua salah yang telah ia perbuat selama masih sendiri. Dan sang pendamping berusaha memegang tangannya mengangkatnya dari duri , dan berusaha membersihkan lumpur yang menempel. Puji syukur terhadap Tuhan, tetapi…, disaat ia melakukan kesalahan sang pendamping mengungkap kembali semua kesalahan yang pernah ia lakukan dahulu, dengan rasa sedih ia berusaha menerima apa yang dikatakan karena ia bersalah dan itu benar.

Tahun demi tahun berlau dalam pernikahan kedua saudara jauh itu, dan tidak jarang sang pendamping terus mengungkap dan mengungkap kembali kesalahan demi kesalahan dan berulang kali pula ia hanya diam, menahan. Hingga suatu hari keluar kata - kata pedas dari pendamping, hal itu sontak membuat ia merasa kecil, kotor, dan sendiri. Secara jasmaniah ia sehat, tetapi secara kejiwaan ia sangat rapuh, setiap saat ia menyesali keberaadaanya, setiap saat ia benci akan dirinya. Dan hal itu terjadi bukan karena ia tidak mau mendekatkan diri dengan Tuhan dan mengadukan segala masalahnya kepadaNya. Tetapi ia menerima hinaan, cemoohan, dan celaan dari waktu ke waktu, saat ia berusaha berubah menjadi lebih baik hinaan, cemoohan, dan celaan menghinggapi ia. Hingga rasa percaya dirinya benar-benar tidak ada, ia juga merasa bahwa apapun yang ia perbuat tidak berguna bagi sekelilingnya. Inlakuan adalah sekelumit contoh perlakuan yang setiap hari terjadi dan sering kita lakukan atau kita lihat, tetapi kita tidak pernah sadar akibat psikis dari apa yang kita perbuat terhadap mereka.
Anak adalah cermin dari orang tua. Banyak sifat dan kebiasaan anak berasal dari orang tuanya. Ada seorang saudara yang orang tuanya bercerai, kakaknya hamil diluar nikah, adiknya ditinggal lari istrinya dan kemudian saudara kita ini menikah dan kehidupannya nyaris sama seperti saudara kita yang lain. Kepahitan drai keluarga yang ia alami ia simpan mulai ia kecil dan hingga ia menikah.
Disaat menikah, ia bersikap lebih pendiam dan cenderung rendah diri atau bahkan sama dengan orang tuanya dalam menghadapi masalah, karena anak “cermin” dari orang tuanya. Kemungkinan pertam, sang anak berpikir inilah yang terbaik, karena ini yangdilakukan ibu/ ayahnya. Contohnya, memukul bila ia kesal, minggat dari rumah bila ada masalah, suka menghancurkan barang bila salah, atau cenderung menyalahkan suami/istri bila ada masalah, memaki bila tidak sesuai dengan kehendaknya, dll. Kemungkinan kedua, si anak tahu bahwa itu bukan jalan keluar yang terbaik, tetapi ia tetap melakukannya karena ia tidak dapat mengontrol diri atau ia merasa tidak ada pilihan lain. Disinilah kurangnya pengaruh positif dari orang tua. Di sisi lain, saudara kita yang lain dibesarkan dari keluarga baik-baik, setelah menikah, memiliki keluarga yang bahagia juga. Dari sini dapat disimpulkan seberapa kuat peranan orang tua dalam kehidupan keluarga.

Selain hubungan suami istri, hubungan orang tua- anak juga sangat vital dalam pembentukan karekter anak. Bila orang tua selalu menyalahkan anaknya, akan membuat anak tumbuh menjadi seorang yang tidak percaya diri, sering minder dan pendiam. Disisi lain, anak yang selalu mendapat motivasi orangtua akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan tidak mudah menyerah.

Saduran dari CAFE

No comments:

Post a Comment